Tegas, Penyataan Sikap GMNI Lubuklinggau Tidak Hadiri Kongres di Bandung

“Melawan Penjajahan Gaya Baru” tema yang di usung dalam kongres GmnI yang ke XXll di kota bandung pada 15-18 juli 2025, DPC GmnI Kota Lubuklinggau sangat mengapresiasi tema itu karena dapat menyulam tema dengan representatif dari semangat sang revolusioner

Seperti yang kita ketahui bahwa kongres sebelum nya telah menimbulkan perpecahan di tubuh gmni dan menghasilkan dualisme kepemimpinan DPP yaitu arjuna dendi dan imanuel sohjari. Perpecahan ini suka atau tidak suka merupakan dampak turut campur tanganya pihak lain dalam menentukan arah dan masa depan Gmni sebagai organisasi kader.

Akan tetapi suara persatuan terus di gaungkan oleh kawan-kawan Gmni se Indonesia, hal ini di buktikan dari hasil rapimnas Gmni DPP imanuel yang kami ikuti, bahwa kader Gmni se Indonesia menaruh harapan dan ekspektasi yang besar akan terwujudnya persatuan.

Dari uraian di atas, ijinkan kami dengan hormat menyampaikan pokok pikiran yang tertuang dalam sikap Dewan Pimpinan Cabang GmnI Kota Lubuklinggau terkait Kongres di Bandung hari ini 15-18 juli 2025 sebagai berikut :

1. Mengucapakan terima kasih kepada Imanuel cahyadi karo-karo, Sohjari somar dan berserta jajaran pengurus DPP lain nya yang telah memberikan kehormatan kepada Gmni Lubuklinggau utk hadir di kongres bandung melalui undangan resmi yang telah di sampaikan beberapa waktu lalu

2. Dengan sangat menyesal kami DPC Gmni Lubuklinggau merespon undangan tersebut dengan Konsisten tidak berangkat dan menghadiri acara kongres di bandung karena tidak mengakomodir hasil rapimnas yang menginginkan persatuan Gmni, justru kami menilai kongres di bandung berpotensi memunculkan konflik baru

3. DPC GmnI Kota Lubuklinggau berkomitmen tetap fokus dengan membangun nilai nilai ideologi melalui kaderisasi berjenjang dan regenerasi organisasi bersama teman2 seperjuangan dari GMNI yang ada di Sumsel (Gmni Palembang, Ogan Ilir, Lahat, Oku, Oku Timur, Oku Selatan dan Musirawas) melalui wadah Forum Komunikasi Antar Cabang Gmni se Sumsel.

4. Forum Komunikasi Cabang Gmni se sumsel selanjutnya akan menjadi sarana konsolidasi Gmni Sumsel baik kedalam provinsi

sumsel atau pun keluar provinsi sumsel guna mendorong proses rekonsiliasi menuju persatuan Gmni tanpa bayang-bayang dualisme  kepemimpinan nasional.

5. GmnI Lubuklinggau dan Gmni Se-Sumatera Selatan yang tergabung dalam forkomcab GmnI (forum komunikasi antar Cabang GmnI) berkomiten untuk menjaga soliditas persatuan dan menolak dualisme kepemimpinan yang terjadi hari ini.

6. Mengajak para kader Gmni Se Indonesia utk secara bersama-sama (terkhusus daerah yang mengalami dualisme kepemimpinan) untuk melakukan penyelamatan organisasi dengan cara mempersatukan dualisme kepengurusan Gmni mulai dari tingkat komisariat, cabang hingga tingkat DPD serta menjaga dan merawat kepengurusan tunggal agar tidak lagi muncul dualisme kepengurusan di kemudian hari

Demikian pokok pikiran ini kami sampaikan, tks atas segala perhatiannya. Merdeka (*)

error: fuck you not copy!!!