LUBUKLINGGAU – Satu tahun tiga bulan lebih, Masitha memimpin atau menjadi Kepala SDN 63 Lubuklinggau. Dibawah kepemimpinan nya tersebut, banyak perubahan dari sekolah yang berada di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau salah satunya menjadi sekolah Ramah anak.
Masitha menjelaskan sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.
“Sekolah ramah anak ini, guru selalu menyayangi anak melindungi anak, tidak ada kekerasan pada mereka,”ungkapnya.
Dikatakan ia, kalau ada yang berebut salah itu tidak harus dimarah, namun dibimbing dan dididik. Seperti, kalau ada anak yang tidak membuat tugas diberikan hukuman mendidik seperti disuruh menghafal surat pendek.
“Jadi kalau memberikan hukuman itu harus mendidik, jangan sampai melakukan tindakan kekerasan,”ujarnya.
Sebagai sekolah anak, tentunya pihak sekolah juga memberikan rasa aman dan nyaman untuk anak didiknya. Maka dari itu, keberhasilan lingkungan sekolah sangat dijaga, apalagi sebagai Adiwiyata.
Apalagi, lanjutnya dengan lingkungan sekolah yang bersih tersebut memiliki manfaat yang luar biasa. Salah satunya, anak-anak akan semangat belajar dan kesehatan nya juga terjaga.
“Saya selalu berpesan pada guru maupun anak-anak untuk menjaga kebersihan sekolah. Dari hal sederhana, membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.”jelas ia.
Masitha juga menyampaikan, semenjak diberikan amanah dirinya juga terus berbenah dan melakukan perbaikan. Mulai dari menata tatanan sekolah, memperbaiki toilet dan taman serta beberapa lainnya.
Untuk program, anak juga dibekali dengan ilmu pengetahuan iman dan taqwa. Seperti melakukan yasinan dan sholawat bersama hingga infak.
“Tidak hanya itu, saya juga sangat menekankan untuk kedisiplinan. Guru dan anak harus disiplin, karena kalau disiplin banyak manfaatnya seperti segala kerjaan tidak telat dan tertinggal,”tutupnya (Nyt)