Kecewa, Warga Apur Swadaya Bangun Jalan Provinsi Jilid 2

Teks foto : Warga Desa Apur Selasa (3/10) turun ke jalan mengecor bahu Jalan dari Simpang Kepala Curup – Desa Apur karena jalan yang dibangun pemerintah sempit dan terlalu tinggi hingga rawan kecelakaan jika kendaraan berpas-pasan. Tampak anggota DPRD Rejang Lebong Destiansyah melihat wargavyang bergotong royong dan secara spontan memberikan bantuan.(pnc) 

 

*Destiansyah Bantu Rp 50 Juta

REJANG LEBONG – Setelah sebelumnya warga Apur Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU) Kabupaten Rejang Lebong menggelar aksi turun ke jalan gotong royong memperbaiki jalan Provinsi Bengkulu tepatnya jalan poros Simpang Kepala Curup sampai Desa Apur yang ‘hancur’ alias rusak berat, berselang hampir 1,5 tahun Selasa (3/10) warga menggelar aksi lanjutan jilid 2. Aksi gotong royong sudah dilakukan warga beberapa hari terakhir dan masih berlanjut hingga jalan makin mulus.

Aksi warga Desa Apur yang juga didukung penuh Kades Apur Kennedi dan putra derah H.Hendri itu mendapatkan simpati oleh wakil rakyat, Destiansyah. Anggota Komisi 3 DPRD Rejang Lebong yang kebetulan melewati jalan yang sedang ‘dibangun’ secara swadaya itu tergugah dan secara spontan memberikan dukungan dan bantuan. Tidak tanggung-tanggung putra daerah yang berdomisili di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) itu memberikan bantuan dengan nominal fantastis Rp 50 juta. Bantuan tersebut tentunya sangat membantu proses pembangunan jalan khususnya pengecoran bahu jalan dengan lebar 1 meter yang diprediksi menelan biaya sekitar Rp 200 juta.

“Setelah warga dibantu putra Daerah Apur (H.Hendri, red) gotong royong memperbaiki jalan yang rusak dengan menambal lubang jalan dengan cara dicor beton, Alhamdulillah akhirnya PU (perintah daerah, red) mengaspal jalan Simpang Kepala Curup sampai Tanjung Merindu (Desa Simpang Beliti, red),” cerita Sarnubi warga Apur yang membantu pengecoran bahu jalan.

Tapi sangat disayangkan, jalan poros yang diaspal meninggalkan rasa takut atau was-was warga yang lewat.
“Sebab kalau tidak salah aspalnya sampai tiga lapis dengan lebar 3 meter, jadi jalannya menjadi tinggi selisih dengan bahu jalan hampir 30 centimeter. Jadi kalau berpas-pasan dua mobil pasti susah, salah satu harus mengalah dan nyangkut. Malah kalau motor sering terbalik jatuh dari aspal yang baru,” kata Sarnubi kepafa wartawan yang kebetulah lewat kalan tersebut Selasa (3/10).

Dari kejadian tersebut ditambahkan Awi TMR, warga Apur lainnya, karena arus lalu lintas yang begitu padat warga sepakat menggelar aksi turun ke jalan jilid 2.
“Alhamdulillah ada putra daerah yang peduli dan siap membantu berapapun biayanya. Kalau kami hitung ya butuh sekitar 200 jutaan. ‘Bukan kaleng-kaleng’ bahu jalan dibangun sesuai standar dengan pasir sungai, batu pecah, semen tentunya dan alat berat mulai dari pemadatan timbunan batu agregat menggunakan mesin vibro (vibration roller, red) dan pengecotan dengan mobil readymix (radymix cor beton, red) dan lainnya,” ungkapnya.

Estimasi pembangunan atau pengecoran bahu jalan membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Tentunya dengan pengecoran bahu jalan mengurangi tingkat kerawanan lakalantas karena jalan poros tersebut makin lebar, dari awalnya 3 meter yang diaspal menjadi lebar hampir 5 meter. Dimana tambahan bahu jalan yang dicor lebar 1 meter dan bahu jalan yang ditimbun agregat dan pemadatan juga lebar sekitar 1 meter. Tidak hanya itu beberapa titik jalan di Tanjung Merindu dan wilayah Apur yang berlubang atau rusak parah juga masuk dalam kegiatan gotong royong swadaya masyadakat Apur tersebut.

Anggota DPRD Rejang Lebong, Destiansyah kepada wartawan di lokasi pengecoran bahu jalan mengaku merasa bangga dengan itikat dan inisiatif warga Apur itu.
“Luar biasa inisiatif dari putra daerah Apur Hendri Praja ini. Dibantu masyarakat beliau kembali berkorban membantu pemerintah,” kata Des -sapaan akrab-wakil rakyat yang secara spontan membantu uang senilai Rp 50 juta untuk perbaikan jalan tersebut.
“Dengan adanya inisiatif warga ini kita berharap nantinya penambahan berem jalan dari propinsi,” harapnya.

Jalan yang ditambah pembangunan bahu jalan secara swadaya warga itu menurut anggota DPRD Rejang Lebong Fraksi PDI Perjuangab itu sangat penting. Menjadi akses tiga kecamatan yakni SBU, Sindang Dataran dan Binduriang, jalan sepanjang kurang kevih 2,5 KM (dari Simpang Kepala Curup hingga Desa Aput) itu sangat sempit.
“Jadi harapannya, dengan dibangun atau dilakukannya pelebaran jalan ini sehingga mencegah terjadinya kecelakaan di jalur ini,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Apur, Kennedi mendukung sepenuhnya kegiatan swadaya tersebut. Dengan mengerahkan warga, dan lainnya Kades sangat berharap tingkat kerawanan Lakalantas di jalan dari Simpang Kepala Curup hingga Desa Apur khususnya semakin kecil.
“Setelah diaspal jalan menjadi mulus, tapi sempit. Makanya perlu diperlebar menambah bahu jalan. Alhamdulillah dibantu putra daerah yang sangat peduli, bersama warga dan tentunya pemerintah desa untuk yang kedua kalinya dilaksanakan gotong royong turun memperbaiki jalan,” kata Kades Kennedi.

Pantauan wartawan di lokasi, beberapa warga dibantu pekerja yang mumpuni melaksanakan pengecoran bahu jalan yang sudah ditimbun agregat. Ada yang mengatur jalan, kemudian pekerja yang mengecor serta kegiatan lainnya. Pengendara yang lewat jalan tersebut terlihat cukup peduli, dengan tertib mengikuti warga yang mengatur lalu lintas saat pengecoran bahu jalan. (pnc)

error: fuck you not copy!!!