Program Infaq Sedekah SMPN 8 Lubuklinggau Patut Dicontoh

*Beri Bantuan Panti Jompo,Panti Asuhan dan Siswa/I Kurang Mampu

LUBUKLINGGAU – Pendidikan karakter dan pembiasaan praktik sebaiknya dikenalkan kepada siswa sejak dini. Praktik baik dan pendidikan karakter tersebut adalah berbagi dan bersedekah.Mengajarkan kepada siswa untuk gemar berbagi dan bersedekah sedini mungkin akan tumbuh menjadi sebuah kebiasaan. Sebab berbagi dan bersedekah adalah suatu bentuk empati dan tindakan nyata untuk menolong sesama, mempererat persaudaraan, serta melatih anak peka terhadap lingkungan sekitar.

Mengagumkannya,SMP Negeri 8 Lubuklinggau dikomandoi langsung oleh kepala sekolahnya Ema Arioktariyana telah mempraktikannya dengan melakukan kegiatan infaq dan sedekah ke Panti Jompo,Panti Asuhan dan kepada anak didiknya yang kurang mampu.

Kepala SMPN 8 Lubuklinggau Ema Arioktariyana ketika memberikan bantuan ke panti jompo.

Ema menjelaskan sedekah merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan Allah dan memiliki dampak tidak hanya hubungan kepada Allah, namun hubungan terhadap sesama manusia. Dan kegiatan infaq sedekah sudah menjadi program sekolahnya sesuai dengan visi jargon Spendel Berkarisma.

“Alhamdulilah, di bulan ramadhan ini kami menyisihkan sedikit rezeki memberi bantuan sembako ke panti jompo, ke panti asuhan dan anak-anak didik kami yang kurang mampu,”ungkap Ema.

Kepala SMPN 8 Lubuklinggau Ema Arioktariyana ketika mendampingi anak didiknya memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang lewat di depan gerbang sekolah.

Apa yang mereka lakukan ini, upaya dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para guru, anak didik kepada Allah SWT. Serta upaya meningkatkan empati para pelajar untuk peduli dengan lingkungan sosial.

“Jadi, Jargon Spendel Berkarisma, tidak hanya jargon saja, tapi memang ada kegiatan yang kita lakukan untuk pembuktiannya,”tegas Istri Anggota DPRD Lubuklinggau Odi Rafles ini kepada Bintanginformasi.co.id .

Kepala SMPN 8 Lubuklinggau Ema Arioktariyana ketika memberikan sambutan saat acara pembagian sembako ke panti jompo.

Ema menambahkan karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial ialah mereka yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik. Mengingat begitu pentingnya karakter, maka lembaga Pendidikan (sekolah) memiliki tanggung jawab untuk menanamkannya melalui proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, menumbuh kembangkan karakter bangsa yang bermoral bukan sekedar persoalan penyampaian teori tentang ilmu etika dan moral sebagai mata pelajaran saja, melainkan membangun kebiasaan yang berkesinambungan dari hari ke hari.

Kegiatan penanaman pendidikan karakter dilakukan SMPN 8 Lubuklinggau melalui kegiatan infaq sedekah.

“Selain menyesuaikan dengan jargon Spendel Berkarisma, kegiatan infaq sedekah kita ini, juga sesuai dengan misi Kota Lubuklinggau yang berbunyi “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak, Berkualitas dan Berkarakter”. Jelas Ema.

Dirinya berharap, apa yang telah mereka lakukan ini, memberikan pengalaman besar bagi seluruh guru dan anak didik. Terutama meningkatnya jiwa empati , saling tolong menolong terhadap sesama.

“Semoga, kita semua selalu diberikan kelancaran rezeki, sehingga kegiatan semacam ini dapat terus kita lakukan,”pungkasnya.(BI)

error: fuck you not copy!!!