MUSI RAWAS – Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud mengikuti acara Webinar Pendidikan bagi Guru-guru di Kabupaten Musi Rawas, (31/8/2021).
Kegiatan tersebut bertema “Mewujudkan Ekosistem Digital Pendidikan Sebagai Upaya Nyata Akselerasi Peningkatan Literasi Digital Guru”.
Di webinar tersebut, Bupati menjelaskan bahwa pandemi covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan covid-19.
Dari semua aspek yang menjadi tantangan saat ini, aspek pendidikan merupakan aspek yang sangat krusial karena memungkinkan terjadinya ancaman lost generation.
Apalagi, pandemi covid-19 memaksa kebijakan physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir penyebaran covid. Tentu, kebijakan physical distancing menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba tiba.
Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan selama beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai dampak dari pandemi covid-19 membuat kaget hampir di semua lini. Sehingga pembelajaran jarak jauh (PJJ) berkualitas sebagai solusi berlangsungnya pembelajaran di era pandemi dan pasca pandemi.
Oleh karenanya, PJJ menuntut para guru untuk cakap dan bekerja lebih keras dalam beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan media pengajaran yang tepat dan efektif.
“Hal ini juga sebagai salah satu mewujudkan transformasi digital di sekolah dalam menunjang transformasi digital pendidikan,” jelas Bupati.
Disisi lain, kemajuan teknologi dan ruang digital dibidang pendidikan telah mendobrak hambatan jarak, mengubah model pendidikan yang sudah mapan dan menawarkan cara baru untuk melaksanakan pembelajaran dalam ruang kelas secara daring.
Istri dari H Riza Novianto Gustam ini menambahkan, pembelajaran secara daring menjadi tantangan bagi pendidikan di Indonesia, bukan hanya masalah teknis yang menjadi keluhannya, namun juga problematika mengenai bagaimana pembelajaran daring menyenangkan sehingga murid mampu menyerap ilmu dengan baik.
“Pembelajaran daring menyenangkan tidak lepas dari beragam aplikasi digital learning yang digunakan agar materi pembelajaran mudah dicerna oleh murid,”jelas Hj Ratna Machmud.
Dalam webinar ini, lanjutnya, bagaimana mewujudkan guru agar cakap membentuk ekosistem digital untuk menuju transformasi digital pendidikan Indonesia yang akan dipaparkan dengan jelas, komunikatif,dan interaktif sesuai dengan program literasi digital nasional “Indonesia Makin Cakap Digital 2021″.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengucapkan terimakasih kepada Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama yayasan pendidikan Adihulung Nusantara (YPAN), sahabat guru dan kementerian Kominfo yang menyelenggarakan webinar.
” Semoga bapak ibu guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan untuk mewujudkan Musi Rawas Maju Mandiri Bermartabat (Musi Rawas Mantab),”pungkasnya.
Sementara itu, Kadisdikbud Kabupaten Mura, Irwan Evendi ketika diwawancarai menambahkan meskipun sudah melakukan PTM terbatas, guru tetap diharapkan untuk aktif, kreatif, inovatif dalam merencanakanmerencanakan proses pembelajaranpembelajaran baik di kelas maupun secara online.
“Agar yang menjadi tuntutan kurikulum bisa tercapai,” ujar Irwan.
Lanjutnya, kalaupun terjadi hambatan, setidaknya 70 persen kurikulum bisa tercapai.
Dengan kondisi seperti saat ini, guru menghadapi tantangan.
“Pinta-pintar guru untuk menyiasati metode tentang ini,”jelasnya.
Dikatakan, sudah dari dulu anak didik dan guru ingin melaksanakan PTM, karena sudah rindu dengan sekolah dan proses belajar. Dan saat ini, mereka sangat siap menjalani PTM.
“Bahkan kedepan, bagaimanapun situasinya mereka dewan guru dan anak didik, tetap ingin melaksanakan PTM,”bebernya.
Dirinya tidak menampik, jika ada laporan terkait susahnya pembelajaran daring, terkhusus kelas-kelas bawah, seperti PAUD dan SD. Seperti, bagaimana anak didik paud, belajar sambil bermain, tapi menggunakan belajar secara online. “Kan lucu kan,”akunya.
Kendala lainnya seperti gangguan sinyal. Namun, Irwan mengungkapkan, di Mura, ada 50 SD dan 11 SMP dari dulu melakukan tatap muka terus. Di daerah daerah tidak memiliki sinyal.
“Dan alhamdulillah tidak ada problem selama ini, tidak ada juga yang terpapar,”terangnya.(b14ck)