Kepala SMAN 4, Lolos Seleksi Kepala Sekolah Penggerak

LUBUKLINGGAU- Berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah Nomor :0301/C/HK.00/2022 tentang penetapan satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak angkatan II, ada tiga Kepala Sekolah di Kota Lubuklinggau yang lulus seleksi sebagai kepala sekolah program sekolah penggerak, salah satu Kepala SMAN 4 Lubuklinggau Erwin Susanto.

Erwin Susanto menjelaskan, Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

“Alhamdulillah, dalam surat keputusan kemarin saya lulus sebagai kepala sekolah penggerak. Sekarang, masih menunggu untuk mengikuti Diklat dan pendampingan dari Kemendikbudristek,”ungkap Erwin.

Erwin juga menjelaskan, tahap dari seleksi yang diikutinya, dimana tahap pertama pada saat pendaftaran ia langsung mengisi jawaban pertanyaan dari Kemendikbudristek terkait dunia pendidikan. Selanjutnya, baru seleksi simulasi mengajar dan wawancara secara online.

“Dengan keikutsertaan ini, kita ingin menyukseskan program dari Kemendikbudristek terutama program sekolah penggerak. Karena, program ini upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Kemudian, lanjut Erwin program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.

Dan manfaat untuk sekolah penggerak yakni meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran, percepatan digitalisasi sekolah, percepatan pencapaian profil pelajar pancasila, meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru, kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain, mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi satuan pendidikan dan memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian buku bagi pembelajaran paradigma baru. (Nyt)

error: fuck you not copy!!!