Prodi Penjaskesrek STKIP PGRI Gelar KMD

*Diikuti 85 Peserta

LUBUKLINGGAU-Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi (Penjaskesrek)STKIP PGRI Lubuklinggau, menggelar Kursus pembinaan tingkat mahir dasar (KMD). Kegiatan tersebut, dibuka langsung oleh Asisten III Kota Lubuklinggau Dr. H Tamri dan dihadiri Ketua STKIP PGRI Lubuklinggau Dr. Rudi Erwandi beserta jajaran, di Gedung Embun Semibar, Senin (13/12/2021).

Ketua Panitia Hengky Remora menyebutkan jumlah peserta yang mengikuti KMD ada 85 orang yang terdiri dari 65 peserta putra dan 20 peserta putri dari Prodi Penjaskesrek dan Sejarah.

“Kegiatan dilaksanakan mulai hari ini hingga 17 Desember 2021, yang difokuskan di STKIP PGRI Lubuklinggau,”ujarnya.

Lebih rinci, Hengky menjelaskan nantinya kegiatan itu akan diisi dengan kegiatan praktek di lapangan selama tiga hari, kemudian dilanjutkan dengan kemah selama dua hari.

“Terima kasih pada Ketua STKIP PGRI beserta jajaran atas support dan dukungannya, sehingga pelaksanaan ini dapat berjalan lancar. Begitu juga pada kakak-kakak dari Kwarcab Lubuklinggau yang telah bersedia membimbing dan mengarah selama proses kegiatan ini,”ungkap Hengky.

Kemudian, Ketua STKIP PGRI Lubuklinggau Rudi Erwandi menghimbau para peserta agar dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan sebaik mungkin. Mengingat besar sekali memanfaatkan dari kegiatan itu, untuk mereka kedepannya.

“Ikuti kegiatan ini dengan riang, dan untuk pembimbing tolong diawasi dengan betul para peserta ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang pastinya STKIP PGRI Lubuklinggau siap menjadi tuan rumah serta menghidupkan Pramuka di Kota Lubuklinggau ini,”jelas Rudi.

Sementara itu, Asisten III Kota Lubuklinggau Dr. H Tamri menyampaikan dilaksanakannya KMD ini untuk mencetak dan mendidik seorang pembina. Untuk diketahui, pembina disekolah baik SD, SMP, SMA itu telah melewati KMD. Karena untuk pembina disekolah yang berhak adalah orang- orang yang memiliki sertifikat atau ijazah KMD.

“Artinya, kegiatan ini sesuatu yang sangat penting. Jadi ikuti dengan sebaik mungkin, dan untuk pembina dan pelatih selain membina, keselamatan peserta juga harus diutamakan,”tutupnya.

error: fuck you not copy!!!