Produk UMKM Harus Dipasarkan Secara Digital

LUBUKLINGGAU- Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Kelembagaan Potensi dan Pengembangan Usaha Mikro, bertempat di Smart Hotel, Jumat (19/11).

Kepala Dinas KUKM, Emra Endi Kusuma dalam sambutannya menyampaikan memang selama ini Dinas Koperasi dan UKM telah melakukan pembinaan kepada UMKM.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dengan memberikan bantuan berupa mesin press untuk kemasan, mikser, blender dan lain sebagainya sesuai kebutuhan,” katanya.

Karena menurut Emra, selama ini proses pengemasan masih dilakukan secara manual. Artinya, daya tarik pembeli masih rendah. “Melalui pelatihan dan pemberian bantuan alat penunjang ini diharapkan mampu membuat kemasan lebih baik sehingga menarik minat pembeli,” imbuhnya.

“Insha Allah kalau kemasannya sudah bagus, maka prospek pemasarannya juga akan semakin cerah,” tambahnya.

Alat produksi diberikan secara gratis kepada pelaku UMKM, dan ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot Lubuklinggau terhadap UMKM.

Menurut Emra, pada 2020 lalu, pihaknya telah memberikan bantuan modal senilai Rp 2,4 juta perorang dan tahun 2021 senilai Rp 1,3 juta.

Wali Kota Lubuklinggau diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kgs Effendi Ferry dalam kesempatan itu mengatakan sejauh ini sudah banyak produk UMKM di Lubuklinggau yang diproduksi secara rumahan dan rata-rata dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga.

“Banyak produk makanan UMKM rumahan di Lubuklinggau, mulai dari produk jahe, peyek, kacang, dan lain sebagainya,” sebut dia.

Sekarang eranya telah bergeser, ibu-ibu harus bisa mengantisipasi perubahan zaman, harus banyak pelatihan, pelatihan digital atau marketing digital.

Jadi menurutnya, penjualan produk UMKM harus juga dilakukan secara digital seperti melalui Facebook, Instagram dan bahkan YouTube. “Kalau masih berjualan keliling, omset lambat naik,” ungkap Ferry.

Dia juga mengingatkan kepada pelaku UMKM yang secara langsung memasarkan produknya di tempat umum supaya dapat berpakaian rapi dan bersih. “Utamanya pakai masker, karena kita masih di musim pandemi,” pungkasnya.(AAF)

error: fuck you not copy!!!