LUBUKLINGGAU – Terkait pemberitaan sebelumnya berjudul “Anggota DPRD Pertanyakan Kinerja Satgas Covid-19”.
Dalam isi berita, Anggota DPRD Lubuklinggau, Wansari menyebutkan lebih khusus yakni tim satgas covid bagian pemakaman.
Dan, Sat Pol PP Lubuklinggau termasuk dalam tim bagian pemakaman ingin meluruskan, pemberitaan yang dirilis anggota DPRD tersebut.
Walyusman, Kasat Pol PP Lubuklinggau, kepada Bintang informasi, menjelaskan bahwa pihak nya mendapat kabar akan adanya pemakaman dari pihak Rumah Sakit sekira pukul 18.30 WIB.
“Kami dapat kabar dari WA terkait akan adanya pemakaman, dari pihak rumah sakit Ar Bunda,”kata Walyusman.
“Tentu dengan ada informasi tersebut, mereka stanby dikantor untuk melakukan pemakaman, kami ini sudah dari tahun 2020 mengubur jenazah covid, dan biasanya pihak Rumah sakit setengah jam sebelum pemakaman memberi tahu, dan kemarin saat pukul 18.30 kami tidak dapat kabar dari rumah sakit, nah setelah jenazahnya sudah di pemakaman, baru pihak rumah sakit kasih kabar, dan kami langsung ke lokasi, sampai disitu rupanya APD diberikan pihak rumah sakit kepada keluarga jenazah, jadi kami tidak berani lagi,”jelasnya.
Jadi, persoalannya, lanjut Walyusman, komunikasi pihak rumah sakit, dengan mereka terputus, sejak dari pukul 18.30 WIB hingga jam 20.00 WIB.
Dirinya mengaku Sat Pol PP masuk dalam tim satgas, namun bagian ketentramannya. Dan apapun tugasnya dalam membantu satgas tentu mereka laksanakan.
Bayangkan kami Pol PP ini, adapun dalam satu hari pernah mengubur jenazah covid, 5 jenazah dalam satu hari. Namun karena pada hari ini terjadi mis komunikasi dengan pihak rumah sakit sehingga terjadi persoalan seperti ini.
Kritik dari anggota DPRD tersebut kepada satgas covid, terkhusus bagian pemakaman, sehingga Walyusman selaku Sat Pol PP menjelaskan itulah persoalan terjadi.
“Yang jelas kesalahan ini dari pihak rumah sakit yang memberikan informasi secara mendadak,”tegasnya.
Untuk diketahui masyarakat, lanjut Walyusman, dari 3 Juli hingga 30 Juli, satpol PP telah menguburkan jenazah covid sebanyak 52 orang. Bahkan pernah dalam satu hari mengubur 5 orang.
Sementara itu, pihak RS Ar Bunda, melalui lawyernya Andika Wira mengatakan kalau pihak rumah sakit sudah melakukan semua sesuai prosedur.
“Pihak rumah sakit sudah menjalani semuanya dengan prosedural,”katanya singkat. (b14ck)